Latar Belakang dan Tujuan
Dalam Perspektif global, pendidikan tidak hanya dimaksudkan untuk membekali peserta didik dengan seperangkat pengetahuan dan kompetensi teknis yang terkait dengan struktur kurikulum semata, tetapi juga diarahkan agar peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan generik yang mutlak dikuasai oleh setiap lulusan satuan pendidikan nantinya, meskipun belum tentu terstruktur dalam kurikulum sebagai program pembelajaran. Hal itu, sesuai dengan hakikatnya pendidikan harus dipandang lebih luas dari sekedar pengajaran.
Banyak ahli berkeyakinan, bahwa disamping materi-materi pembelajaran yang distrukturkan menjadi mata-mata pelajaran dalam kurikulum, ada sejumlah kemampuan yang secara umum sangat penting untuk dikuasai oleh lulusan pendidikan dan sekaligus harus menjadi karakter manusia terisisk.
1. Kemampuan Berkomunikas
Setidak-tidaknya dapat berbicara, membaca, menulis, dan mendengar secara efektif. Memahami dan berkomunikasi terhadap audiences yang berbeda sesuai dengan konteksnya masing-masing, baik verbal, nonverbal, maupun melalui simbol-simbol visual.
2. Kemampuan Berfikir Kritis
Kemampuan berfikir secara jelas dan kritis, menggunakan alasan dan pengalaman untuk membentuk penilaian (judgements) dengan penuh pertimbangan. Karena itu diperlukan kemampuan untuk membedakan antara fakta, pendapat, dan kesimpulan; menganalisis dan meringkas argumentasi; mensintesis (menyatukan) gagasan dari berbagai sumber, dan menemukan hubungan antara gagasan, fakta dan pengalaman yang berbeda-beda.
3. Kemampuan Memecahkan Masalah
Seorang siswa yang menguasai dengan baik kompetensi ini akan mampu mengenali berbagai cara untuk memecahkan masalah; belajar bagaimana cara mendefinisikan permasalahan dan situasi yang mempengaruhinya; merumuskan strategi yang spesifik untuk setiap situasi yang berbeda, dan menerapkan rencana, menunjukkan fleksibilitas dan strategi penilaian yang efektif.
4. Kemampuan Berinteraksi dalam Kelompok
Diperlukan kemampuan bekerjasama secara efektif dengan (orang) yang lain, karena dalam kelompok biasanya dapat mencapai lebih dibandingkan individu dilihat dari sisi waktu, keahlian, dan belajar. Interaksi kelompok yang efektif berarti bahwa para siswa harus bisa menciptakan (create) tujuan dan pemahaman bersama, memahami dan memilih peran dan tugas, membuat keputusan dan langkah kemajuan secara kolaboratif, serta merundingkan konsensus, kompromi dan konflik.
5. Kemampuan Pemahaman Global
Pemahaman global meliputi kemampuan untuk menghormati perspektif dan cara-cara yang berbeda dari berbagai budaya, suku, agama, dan geografis. Memahami bahwa teknologi telah membuat dunia menjadi kecil secara politis, secara sosial, secara ekonomis, dan secara kultural. Menghargai interkoneksi dari masyarakat global dan lokal, serta memahami berbagai format hidup dan lingkungan.
6. Kemampuan Memanfaatkan Teknologi Informasi
Dengan kemampuan teknologi informasi para siswa akan memahami bagaimana cara menggunakan dan membuat aneka pilihan mengenai teknologi informasi yang ada dan baru. Seorang siswa yang terampil dalam menggunakan teknologi informasi akan mampu memilih teknologi yang sesuai dengan kebutuhannya, belajar teknologi baru dengan penuh percaya diri, serta menempatkan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi secara efektif.
Dalam situasi “kompetisi? seperti pada Lomba Keterampilan Siswa SMK (LKS SMK) ini, para peserta tidak cukup hanya menguasai kemampuan teknis bagaimana mengerjakan sesuatu sesuai dengan bidang keahlian, tetapi perlu dibekali oleh kemampuan-kemampuan generik bagaimana berkomunikasi secara efektif, berfikir kritis, merancang strategi pemecahan masalah, bekerja dalam kelompok di samping bekerja mandiri, toleran terhadap berbagai perbedaan, serta mampu memafaatkan inforasi dan teknologi yang ada untuk memfasilitasi penyelesaian tugas-tugasnya.
Sangat difahami, kalau dalam tatanan global dikenal adanya Wold Skill Competition (WSC), Asean Skill Competition (ASC), dan hampir tiap negara memiliki kegiatan-kegiatan sejenis. Karena ternyata melalui kegiatan kompetisi tersebut akan mampu mendorong lembaga-lembaga yang berkiprah dalam bidang pendidikan dan pelatihan tenaga kerja untuk mempersiapkan lulusan lebih berkualitas sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
Dalam kerangka itulah, Lomba Keterampilan Sekolah Menengah Kejuruan (LKS SMK) Tingkat Nasional XVII Tahun 2009 ini diselenggarakan, yaitu untuk memacu SMK meningkatkkan kualitas proses dan hasil pembelajarannya, agar para siswa dan lulusannya mampu menembus dan berkiprah pada skala nasional bahkan global. Baik dalam rangka kompetisi maupun nyata sebagai calon tenaga kerja yang siap memasuki dunia kerja. Artinya kegiatan LKS SMK dalam perspektif nasional sangat terkait dan merupakan bagian integral dari program strategis “peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan pada SMK”.
Tujuan diselenggarakannya Lomba Keterampilan Siswa ini adalah untuk:
meningkatkan citra Sekolah Menengah Kejuruan dan mempromosikan perkembangan kualitas performansi kerja yang dimiliki siswa-siswinya;
memacu setiap SMK meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajarannya sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja;
meningkatkan kerjasama yang lebih erat (Link and Match), antara lembaga pendidikan (SMK), dunia udaha/dunia industri, dan asosiasi profesi;
memupuk persahabatan dan kerjasama secara nasional dalam membangaun pendidikan menengah kejuruan;
menyediakan wahana pengembangan dan pengakuan keunggulan ekrja bagi siswa SMK yang memiliki kompetensi sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
Tema yang diusung dalam LKS SMK Tingkat Nasional ke XVII tahun 2009 di Jakarta kali ini adalah:
“LOMBA KETERAMPILAN SISWA SMK”
“Membangun Manusia Indonesia
Berdaya Saing Global”
Indonesia Skills Competition
WINNING THE GLOBAL COMPETITION
Dalam Perspektif global, pendidikan tidak hanya dimaksudkan untuk membekali peserta didik dengan seperangkat pengetahuan dan kompetensi teknis yang terkait dengan struktur kurikulum semata, tetapi juga diarahkan agar peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan generik yang mutlak dikuasai oleh setiap lulusan satuan pendidikan nantinya, meskipun belum tentu terstruktur dalam kurikulum sebagai program pembelajaran. Hal itu, sesuai dengan hakikatnya pendidikan harus dipandang lebih luas dari sekedar pengajaran.
Banyak ahli berkeyakinan, bahwa disamping materi-materi pembelajaran yang distrukturkan menjadi mata-mata pelajaran dalam kurikulum, ada sejumlah kemampuan yang secara umum sangat penting untuk dikuasai oleh lulusan pendidikan dan sekaligus harus menjadi karakter manusia terisisk.
1. Kemampuan Berkomunikas
Setidak-tidaknya dapat berbicara, membaca, menulis, dan mendengar secara efektif. Memahami dan berkomunikasi terhadap audiences yang berbeda sesuai dengan konteksnya masing-masing, baik verbal, nonverbal, maupun melalui simbol-simbol visual.
2. Kemampuan Berfikir Kritis
Kemampuan berfikir secara jelas dan kritis, menggunakan alasan dan pengalaman untuk membentuk penilaian (judgements) dengan penuh pertimbangan. Karena itu diperlukan kemampuan untuk membedakan antara fakta, pendapat, dan kesimpulan; menganalisis dan meringkas argumentasi; mensintesis (menyatukan) gagasan dari berbagai sumber, dan menemukan hubungan antara gagasan, fakta dan pengalaman yang berbeda-beda.
3. Kemampuan Memecahkan Masalah
Seorang siswa yang menguasai dengan baik kompetensi ini akan mampu mengenali berbagai cara untuk memecahkan masalah; belajar bagaimana cara mendefinisikan permasalahan dan situasi yang mempengaruhinya; merumuskan strategi yang spesifik untuk setiap situasi yang berbeda, dan menerapkan rencana, menunjukkan fleksibilitas dan strategi penilaian yang efektif.
4. Kemampuan Berinteraksi dalam Kelompok
Diperlukan kemampuan bekerjasama secara efektif dengan (orang) yang lain, karena dalam kelompok biasanya dapat mencapai lebih dibandingkan individu dilihat dari sisi waktu, keahlian, dan belajar. Interaksi kelompok yang efektif berarti bahwa para siswa harus bisa menciptakan (create) tujuan dan pemahaman bersama, memahami dan memilih peran dan tugas, membuat keputusan dan langkah kemajuan secara kolaboratif, serta merundingkan konsensus, kompromi dan konflik.
5. Kemampuan Pemahaman Global
Pemahaman global meliputi kemampuan untuk menghormati perspektif dan cara-cara yang berbeda dari berbagai budaya, suku, agama, dan geografis. Memahami bahwa teknologi telah membuat dunia menjadi kecil secara politis, secara sosial, secara ekonomis, dan secara kultural. Menghargai interkoneksi dari masyarakat global dan lokal, serta memahami berbagai format hidup dan lingkungan.
6. Kemampuan Memanfaatkan Teknologi Informasi
Dengan kemampuan teknologi informasi para siswa akan memahami bagaimana cara menggunakan dan membuat aneka pilihan mengenai teknologi informasi yang ada dan baru. Seorang siswa yang terampil dalam menggunakan teknologi informasi akan mampu memilih teknologi yang sesuai dengan kebutuhannya, belajar teknologi baru dengan penuh percaya diri, serta menempatkan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi secara efektif.
Dalam situasi “kompetisi? seperti pada Lomba Keterampilan Siswa SMK (LKS SMK) ini, para peserta tidak cukup hanya menguasai kemampuan teknis bagaimana mengerjakan sesuatu sesuai dengan bidang keahlian, tetapi perlu dibekali oleh kemampuan-kemampuan generik bagaimana berkomunikasi secara efektif, berfikir kritis, merancang strategi pemecahan masalah, bekerja dalam kelompok di samping bekerja mandiri, toleran terhadap berbagai perbedaan, serta mampu memafaatkan inforasi dan teknologi yang ada untuk memfasilitasi penyelesaian tugas-tugasnya.
Sangat difahami, kalau dalam tatanan global dikenal adanya Wold Skill Competition (WSC), Asean Skill Competition (ASC), dan hampir tiap negara memiliki kegiatan-kegiatan sejenis. Karena ternyata melalui kegiatan kompetisi tersebut akan mampu mendorong lembaga-lembaga yang berkiprah dalam bidang pendidikan dan pelatihan tenaga kerja untuk mempersiapkan lulusan lebih berkualitas sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
Dalam kerangka itulah, Lomba Keterampilan Sekolah Menengah Kejuruan (LKS SMK) Tingkat Nasional XVII Tahun 2009 ini diselenggarakan, yaitu untuk memacu SMK meningkatkkan kualitas proses dan hasil pembelajarannya, agar para siswa dan lulusannya mampu menembus dan berkiprah pada skala nasional bahkan global. Baik dalam rangka kompetisi maupun nyata sebagai calon tenaga kerja yang siap memasuki dunia kerja. Artinya kegiatan LKS SMK dalam perspektif nasional sangat terkait dan merupakan bagian integral dari program strategis “peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan pada SMK”.
Tujuan diselenggarakannya Lomba Keterampilan Siswa ini adalah untuk:
meningkatkan citra Sekolah Menengah Kejuruan dan mempromosikan perkembangan kualitas performansi kerja yang dimiliki siswa-siswinya;
memacu setiap SMK meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajarannya sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja;
meningkatkan kerjasama yang lebih erat (Link and Match), antara lembaga pendidikan (SMK), dunia udaha/dunia industri, dan asosiasi profesi;
memupuk persahabatan dan kerjasama secara nasional dalam membangaun pendidikan menengah kejuruan;
menyediakan wahana pengembangan dan pengakuan keunggulan ekrja bagi siswa SMK yang memiliki kompetensi sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
Tema yang diusung dalam LKS SMK Tingkat Nasional ke XVII tahun 2009 di Jakarta kali ini adalah:
“LOMBA KETERAMPILAN SISWA SMK”
“Membangun Manusia Indonesia
Berdaya Saing Global”
Indonesia Skills Competition
WINNING THE GLOBAL COMPETITION
Tidak ada komentar:
Posting Komentar